PLH BAB VIII (STRATEGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN)

BAB VIII. STRATEGI PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

A. Kondisi Saat Ini
Universitas Negeri Semarang (UNNES) merupakan perguruan tinggi negeri yang terus berkembang. Sebagai konsekuensi perubahan status dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) menjadi sebuah universitas, UNNES harus bersedia menjawab setiap tantangan agar tidak tersingkir dalam persaingan dunia pendidikan yang semakin ketat baik di tingkat nasional maupun internasional. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, UNNES memiliki peranan penting dalam masyarakat, tidak hanya sebagai pendidik bagi pemimpin-pemimpin di masa depan tetapi juga berpartisipasi aktif dalam pemecahan masalah-masalah baik di bidang sosial, ekonomi maupun lingkungan. Didukung letak dan topografi serta potensi sumber daya alam hayati yang dimiliki, UNNES merupakan sebuah situs bagi pelestarian sumberdaya alam dan ekosistem melalui pengembangannya menuju “Universitas Konservasi”.
Secara geografis, UNNES terletak di daerah pegunungan dengan topografi yang beragam. Secara administratif, lokasi UNNES termasuk bagian dari wilayah kecamatan Gunungpati Kota Semarang yang sejak dulu telah difungsikan sebagai area resapan air guna menjaga siklus hidrologi dan penyedia air bagi kehidupan daerah kota Semarang. Fungsi ini perlu untuk terus dijaga agar tidak terjadi bencana dan utamanya krisis air di kawasan Semarang dan sekitarnya. Lokasi kampus UNNES yang berada di daerah perbukitan dan dikelilingi beberapa tipe habitat seperti hutan, sawah, ladang, kebun campuran, dan pemukiman memiliki tingkat keanekaragaman hayati (biodiversity) baik flora maupun fauna yang relatif tinggi. Selain itu, kawasan perbukitan ini sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan dan didayagunakan bagi pengembangan sumber-sumber energi terbarukan seperti air, angin dan sinar matahari.
Dalam upaya meneguhkan diri menjadi sebuah universitas konservasi, UNNES telah melakukan beberapa program, antara lain adalah gerakan penghijauan kampus, pengembangan ”Taman Keanekaragaman Hayati” (Taman Kehati), gerakan penggunaan moda transportasi non bahan bakar fosil (non-fosil-fuel driven vehicle), pemilahan sampah, pengelolaan sampah organik menjadi kompos, melakukan inventarisasi awal flora dan fauna khususnya burung dan kupu-kupu, penangkaran kupu-kupu, melakukan pendidikan konservasi, pengelolaan administrasi akademik di UNNES dari sistem lama yang berjalan secara stand alone dan melalui jaringan komputer terbatas di tingkat universitas ke sistem baru berbasis web yang bernama Sikadu.
Cita-cita menjadi sebuah ”Universitas Konservasi” bagi UNNES untuk jangka panjang perlu dikembangkan selain untuk menjaga keseimbangan tata guna lahan seiring dengan pembangunan sarana dan prasarana kampus agar tidak terjadi kerusakan lingkungan juga untuk terwujudnya kelestarian sumberdaya alam hayati serta keseimbangan ekosistem. Guna mewujudkan UNNES sebagai “Universitas Konservasi” diperlukan jaminan dan komitmen yang kuat bagi keberlanjutan program-program yang sudah dilakukan sebelumnya, khususnya yang mencakup tiga unsur kegiatan konservasi yang saling berkaitan, yaitu melindungi dan menyelamatkan keanekaragaman hayati (saving), mengkaji keanekaragaman hayati (studying), dan memanfaatkan keanekaragaman hayati (using).

B. Kondisi yang Diharapkan
Melalui program-program menuju Universitas Konservasi diharapkan akan tercipta kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. keselarasan sistem dan praktek tata kelola Universitas Negeri Semarang dengan prinsip nilai dasar dan prinsip-prinsip konservasi
2. kelangsungan hidup biodiversitas sebagai penyangga kualitas lingkungan UNNES
3. terwujudnya kesadaran lingkungan (environmental awareness) seluruh komponen UNNES
4. meningkatnya partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat UNNES dan masyarakat pendukungnya di bidang konservasi dan lingkungan
5. meningkatnya kualitas daya dukung kawasan

Strategi dan Kebijakan
Strategi pencapaian sasaran dilakukan dengan cara :
1. pendidikan, dilakukan dengan cara mengintegrasikan program konservasi dan lingkungan hidup kedalam kurikulum pembelajaran dan memberikan pelatihan dan workshop secara berjenjang
2. melaksanakan kajian dan riset akademik guna mendukung program konservasi dan lingkungan hidup
3. meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia melalui kader konservasi di lingkungan UNNES dan sekitarnya
4. Advokasi kebijakan di bidang konservasi dan lingkungan
5. Penguatan daya dukung sarana dan prasarana fisik yang berwawasan lingkungan

Pengembangan Program
Program-program yang dilakukan dalam mendukung pengembangan UNNES sebagai Universitas Konservasi adalah :
1. Green Campuss
Program ini mencakup konservasi biodiversitas (keanekaragaman hayati) dan manajemen lingkungan ( Green Space management, Green Architecture, Green Internal Transportation System, biopori)
2. Paperless Policy
Paperless Policy merupakan program meminimalisasi penggunaan kertas dengan memanfaatkan teknologi informasi yang dimiliki UNNES, antara lain dengan melakukan pengembangan sistem aplikasi berbasis web, pengembangan penerbitan on line, peningkatan sarana pendukung, dan pengembangan organisasi.
3. Pengolahan limbah
Program ini meliputi pengolahan kompos, daur ulang kertas, plastik , logam/kaleng, pengolahan limbah laboratorium, dan pengolahan bunga/daun kering.
4. Green Energy
Program ini merupakan upaya pemanfaatan sumber energi terbarukan dan penggunaan teknologi energi yang efisien dengan budaya hemat energi. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah, Penerapan peralatan hemat energ, Intensifikasi pencarian dan pemanfaatan sumber-sumber energi tebarukan dengan bahan local, Penerapan teknologi hemat energi dan manajemen energi pada sektor pembangkit listrik cadangan (GenSet) dengan menggunakan hybrid Energy (PLN – Panel Surya – Bahan Bakar Nabati/Biofuel), pengalokasian dana untuk Penelitian dan Pengembangan Material Energi (fotovoltaik dan biofuel)
5. Kader Konservasi
Program ini merupakan upaya peningkatan kader konservasi baik di lingkungan UNNES maupun masyarakat sekitar UNNES. Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah : penjaringan kader, pelatihan kader melalui pendidikan konservasi, sosialisasi, dan memperluas kerjasama dengan pihak yang terkait dengan kegiatan konservasi dan lingkungan hidup.

Tidak ada komentar: