psikopen 3

BAB 3
PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA
PANDANGAN PIAGET TENTANG PERKEMBANGAN KOGNITIF
Piaget menjabarkan 4 konsep pokok dalam perkembangan kognitif, yaitu:
- Skema : Menggambarkan tindakan mental dan fisik dalam mengetahui dan memahami objek.
- Asimilasi : Memasukkan informasi ke dalam skema yang telah dimiliki.
- Akomodasi : Proses mengubah skema yang telah dimiliki dengan informasi baru.
- Ekuilibrium : Perpindahan dari satu tahapan berpikir ke tahapan berpikir berikutnya.
Piaget dalam memahami karakteristik perkembangan kognitif didasarkan pada usia tertentu sesuai tahapannya. Tahapan tersebut yaitu:

1. Tahap sensorimotorik (0-2 tahun)
Bayi menyusun pemahaman dunianya dengan mengkoordinasikan pengalaman indera (sensori) dengan gerakan otot (motorik).
2. Tahap preoperasional (2-7 tahun)
Dibagi menjadi 2 yaitu:
- simbolis (2-4 tahun): Anak mampu mempresentasikan obyek yang tidak nampak dan penggunaan bahasa mulai berkembang.
- intuitif (4-7 tahun): Anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin tahu jawaban dari semua pertanyaan.
3. Tahap operasional kongkret (7-11 tahun)
Anak mampu mengoperasionalkan berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda kongkret.
4. Tahap operasional formal (11-15 tahun)
Anak mampu berpikir abstrak, idealis, dan logis.
PANDANGAN BRUNER TENTANG PERKEMBANGAN KOGNITIF
Bruner menjabarkan 6 konsep pokok dalam perkembangan kognitif, yaitu:
- Perkembangan intelektual ditandai oleh meningkatnya variasi respon terhadap stimulus.
- Pertumbuhan tergantung pada perkembangan intelektual dan sistem pengolahan informasi yang dapat menggambarkan realita.
- Perkembangan intelektual memerlukan peningkatan kecakapan untuk mengatakan pada dirinya sendiri dan orang lain melalui kata-kata atau simbol.
- Interaksi antara guru dengan siswa sangat penting bagi perkembangan kognitif.
- Bahasa menjadi kunci perkembangan kognitif.
- Pertumbuhan kognitif ditandai oleh semakin meningkatnya kemampuan menyelesaikan berbagai alternatif secara simultan.
Bruner dalam memahami karakteristik perkembangan kognitif didasarkan pada tingkah lakunya sesuai tahapannya. Tahapan tersebut yaitu:
1. Tahap enaktif
Anak mulai memahami lingkungannya.
2. Tahap ikonik
Anak membawa informasi yang didapatnya melalui imageri. Karakteristik tunggal pada obyek yang diamati dijadikan sebagai pegangan, dan pada akhirnya anak mengembangkan memori visual.
3. Tahap simbolik
Anak berkembang pemahaman perseptualnya dan “tindakan tanpa pemikiran terlebih dahulu” juga sudah berkembang. Anak mampu menyusun gagasannya secara padat.
PANDANGAN VIGOTSKY TENTANG PERKEMBANGAN KOGNITIF
Vigotsky menjabarkan 3 konsep pokok dalam perkembangan kognitif, yaitu:
- Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara developmental (dengan cara memeriksa asal-usul dan transformasinya dari bentuk awal ke bentuk selanjutnya).
- Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa dan bentuk diskursus yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransormasi aktivitas mental.
- Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural.
Vigotsky juga mengemukakan beberapa ide mengenai zone of proximal developmental (ZPD) yaitu serangkaian tugas sulit yang dikuasai anak secara sendirian, tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau yang lebih mampu.
PANDANGAN CHOMSKY TENTANG PERKEMBANGAN BAHASA
Perkembangan bahasa merupakan proses untuk memperoleh bahasa, menyusun tatabahasa dari ucapan-ucapan, memilih ukuran penilaian tatabahasa yang paling tepat dan paling sederhana dari bahasa tersebut.
Perkembangan bahasa dapat dijelaskan melalui 2 pendekatan yaitu:
- Navistik: Menurut kaum navistik yang dipelopori oleh Chomsky, struktur bahasa telah ditentukan secara biologis yang dibawa sejak lahir.
- Empiristik: Menurut kaum empiris, yang dipelopori kaum Behavioris, kemampuan berbahasa merupakan hasil belajar individu dalam berinteraksi dengan lingkungan. Penggunaan bahasa merupakan hasil dari penyatupaduan peristiwa-peristiwa linguistik yang dialami selama masa perkembangannya.
Chomsky dalam memahami karakteristik perkembangan bahasa membagi beberapa tahapan. Tahapan tersebut yaitu:
1. Tahap pralinguistik (0,3 - 1 tahun)
Anak mulai mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif.
2. Tahap halofrastik/kalimat satu kata (1 - 1,8 tahun)
Anak mulai mengucapkan kata-kata pertamanya.
3. Tahap kalimat dua kata (1,8 – 2 tahun)
Anak menyatakan maksud dan berkomunikasi dengan menggunakan kalimat dua kata.
4. Tahap perkembangan tatabahasa (2 – 5 tahun)
Anak mulai mengembangkan sejumlah sarana tatabahasa, panjang kalimat bertambah, ucapannya semakin kompleks dan mulai menggunakan kata jamak dan tugas.
5. Tahap perkembangan tatabahasa menjelang dewasa (5 – 10 tahun)
Anak mulai mengembangkan struktur tatabahasa yang lebih rumit, melibatkan gabungan kalimat sederhana dengan komplementasi, relativasi, dan konjugasi.
6. Tahap kompetensi lengkap (11 tahun sampai dewasa)
Pembendaharaan kata terus meningkat, gaya bahasa mengalami perubahan, semakin lancar dan fasih berkomunikasi dengan bahasa.
Dalam aktivitas berpikir, di dalamnya melibatkan bahasa. Berpikir merupakan percakapan dalam hati. Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan bahasa mengekspresikan hasil pemikiran tersebut. Jadi berpikir dan berbahasa merupakan dua aktivitas yang saling melengkapi dan terjadi dalam waktu yang relatif bersamaan. Kemampuan berpikir seseorang menentukan kemampuan berbahasanya. Sebaliknya, kemampuan berbahasa seseorang merupakan cerminan kemampuan berpikirnya.
Sumber: Rifai, Achmad dan Tri Anni, Catharina. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press

Tidak ada komentar: